Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2015

Hari ke 19 : Cinta dari Keluargamu

#30HariMenulisSuratCinta Mas, aku mungkin terlihat tidak mencintaimu. Bukan berarti aku tidak mencintaimu. Ini hanya soal waktu dimana aku masih belum mau berkorban banyak untukmu. Lebih dari sekedar menyisipkan namamu untuk kutemui di sela-sela sibukku. Mas, jika memang aku begini, cukupkah aku sebagai penggenap separuh agamamu? Bahkan aku sendiri selalu berpikir, barangkali hidupmu akan semakin ganjil dengan kehadiranku. Pacaran memang mudah. Tapi berbagi ranjang dan mendengarkan keluh kesah panjang itu susah. Apalagi jika harus seumur hidup . 

Hari ke-7: Kenapa Harus Jatuh Padamu?

#30 HariMenulisSuratCinta Kepada perempuan yang rajin mengaji  dan membaca. Apa kabar hafalan ayatmu? Sudah sejauh mana? Sejauh jarak yang membentang di antara kita kah? Jarak yang membuatku menahan segala bentuk jelmaan rindu. Kadang rindu bisa berupa stalking akun medsosmu (yang bahkan jarang banget update, karena kamu tak seperti kebanyakan perempuan masa kini, update status sana-sini) selama berjam-jam atau sekedar ingin sms tapi semuanya berakhir di draft hape. Kamu tahu, kamu membuat otakku kembali bekerja setelah sekian lama rehat dari segala penat. Pun memacu jantungku berdetak lebih cepat. Jatuh cinta padamu membuatku lebih sehat.

Hari ke-6: Laki-laki yang Sedang dalam Pelukan Perempuan

Gambar
#30HariMenulisSuratCinta Untuk kamu yang dulu pernah menjadi bagian  dari mimpiku menuju KUA, Jadi, bagaimana rasanya 'membersamai kita' dengan perempuan lain, Mas? Eh, gimana? Pertanyaanku terlalu to the point? Atau diksinya terlalu kekinian? Setidaknya pertanyaan yang selalu muncul di tengah perjuanganku merelakanmu , telah aku sampaikan di sini. Pertanyaan yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu (ingat puisinya Sapardi yang ini?). Aku bosan terus kucing-kucingan perasaan denganmu. Seperti sejarah Komunisme di Indonesia dengan Pemerintahan Orde Baru atau FPI dengan pajak club-club malam. Sebenarnya pertanyaanku juga gak perlu kamu jawab, aku sudah bisa menjawab melalui terkaan usia hubunganmu dengannya. Bahagia.

Hari ke-5: Buku-buku dan Seselip Rindu

Gambar
 #30HariMenulisSuratCinta untuk Seselip Rindu, di halaman Buku Tuhan menyampaikan wahyu-Nya melalui Rasul-Nya. Wahyu yang kini dibukukan menjadi Al-Qur'an. Selanjutnya ada kitab-kitab berisi kumpulan hadist maupun kitab-kitab yang ditulis para imam besar dan para kyai untuk memberikan gambaran lebih jelas tentang firman Tuhan. Oke. Ini bukan postingan religi sih. Intinya cuma mau bilang, kadang hal-hal yang terindah adalah berupa sebuah buku. Iya, itu kamu.

Hari ke-3 : Bau dan Biru yang Memudar

Gambar
  #30HariMenulisSuratCinta Surat kepada Laut, dan semua yang mencintainya Apa lagi yang kurindukan selain bau keringat lelakiku di pukul 7 malam setelah ia bekerja seharian dan belum mandi lagi? Ialah bau udara asin yang menguar dari celah-celah tebing di bibir pantai diiringi debur ombaknya. Bau itu tidak bisa kalian dapatkan selain di sana. Di antara hamparan luas pasir pantai dan udara panas yang selalu menggodamu untuk mencicipi dingin airnya. Bau itu tidak mungkin ada di kota yang penuh bau asap knalpot aneka kendaraan dan mesin pabrik. Bau itu juga tidak bisa ditandingi damainya dari bau-bau pedesaan, mereka bersandingan karena sama-sama bau alam yang mempesona.