Postingan

Menampilkan postingan dengan label Indonesia Bercerita

Buku-buku Murah: Godaan dan Ajakan untuk Memajukan Taman Baca

Gambar
gambar dari tempo.co Bagi seorang yang lebih gemar membeli buku daripada membaca buku, beberapa waktu belakangan hidup saya diguncang oleh kejadian-kejadian yang berbahaya! Pertama, saya diikuti oleh akun-akun penjual buku online di Instagram (ternyata ada banyak banget penjual buku online!). Kedua, belum lama ini sebuah penerbit besar mengadakan event bazaar buku murah dan event diskon cukup besar beberapa kali dalam satu tahun. Ketiga, teman saya mulai menjual buku-buku fiksi koleksinya dengan harga murah. Keempat, mulai ada beberapa toko buku di kota saya yang menjual buku-buku murah.

Remaja Perempuan dan Organisasi Desa: Cerita dari RW 55 Krapyak

Gambar
Untuk Mbak Fitri Tepat satu tahun (bulan September-Oktober 2014) lalu saya berkenalan dengan seorang gadis yang kemudian saya putuskan untuk saya kagumi. Ia adalah Dewi (22 tahun). Dewi tinggal di RT 05/RW 55, Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Jogja. Dewi seusia dengan saya. Setiap sore, Dewi senang ngobrol dengan ibu-ibu ini sembari ikut menggendong anak-anak mereka yang masih kecil. Dewi juga tidak pernah absen mengikuti pengajian yasinan rutin RW 55. Jika kalian main ke RW 55 ini, tidak ada ibu-ibu yang tidak kenal dengan Dewi . Lepas lulus SMA, Dewi sehari-hari bekerja membantu usaha mebel Masnya. Dewi memilih untuk menemani ibunya di rumah. Di sela-sela kegiatannya, ia membantu mengajari anak-anak di Krapyak untuk mengaji di TPQ musola RT 04. Lala bergaya dan Dewi sedang ngobrol ketika Yasinan

Inocente dan Potret Remaja Masa Kini

Gambar
  السلام عليكم ورحمة الله وبركاته “Bagaimana jika ibumu mengajakmu untuk bunuh diri bersama?”

Pendidikan Anak dan Perempuan (Catatan dari Sawangan, Pemalang)

Gambar
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته Alhamdulillah, Sekaligus merayakan hari Kartini dan hari Ibu Internasional Kemudian mengenang Marsinah dan TKW lain “Sudahkah kamu menjadi perempuan yang berdaya?” -- “jadi orang miskin di kota itu ndak enak mbak ipah.” “lho, kenapa memangnya?” “kalau orang miskin di kota mau apa-apa itu susah, apalagi mau makan. Semuanya harus beli dan mahal. Kalau orang miskin di desa seperti kita-kita ini, masih enak hidupnya. Mau makan tinggal ambil dari kebun. Murah mbak!”, tukas Ibunya Maula iringi tawa.

Surat untuk Takita #2: Keluargaku Bukan Sekolah Biasa

Gambar
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته Alhamdulillah… Posting spesial untuk dik Takita lagi! Hai Dik Takita. Apa kabar sayang? Senang sekali mengetahui usaha dik Takita untuk menulis didukung oleh Ayah-Ibu adik, apalagi tema surat adik kritis sekali. Kakak gemar dan gembira membaca surat dari adik, semoga dik Takita tidak bosan ya baca surat kakak lagi hehehe *brb nyuguhin Takita MABASA *

Takita, dan Tantangan Sinetron Indonesia (Balasan Surat dari Takita)

Gambar
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته alhamdulillah, posting spesial untuk dek TAKITA dek Takita sayang.... meski kak Ipah belum nikah tapi kakak terharu baca surat adek. semoga kakak segera dipertemukan jodoh kakak ya , amiin #plak #salahfokus dek Takita sayang.... dulu waktu kak Ipah masih kecil, kakak gak pernah didongengin sama Papa-Mama kakak . kalau pun pernah, itu gak sering. lagipula kakak juga udah lupa heheheehe #plak #salahfokuslagi . kakak tahu dongeng itu apa dari........wah kakak juga lupa dek! #dilemparsandalsamapembaca .