Postingan

Menampilkan postingan dengan label pengelolaan emosi

Cinta Habis Di Orang Lama Itu Hanya Berlaku Bagi Yang Gak Mau Menyembuhkan Luka Patah Hatinya

Aku adalah orang yang tidak percaya pada perkataan "Cinta Habis Di Orang Lama" dari Dilan. Bagiku pernyataan itu hanya untuk orang yang menyakiti pasangan barunya karena menjadikan pasangan barunya sebagai sarana rebound, alias upaya untuk lari dari luka patah hatinya dari pasangan yang lama. Iya, lebih mudah lari dari luka daripada menyembuhkannya. Makanya lebih banyak yang buru-buru mencari pengganti daripada fokus menyendiri, karena memang lebih menyenangkan saat bersedih ditemani oleh orang yang menyayangi kita daripada bersedih sendirian. Masalahnya adalah ketika si pengganti ini ternyata tidak benar-benar bisa kamu cintai, sedangkan si pengganti sudah terlanjur cinta mati sama kamu. Kesadaran betapa sakitnya menjadi si pengganti yang tidak bisa kamu cintai padahal si pengganti sudah tulus untuk menemani tidak dimiliki oleh orang-orang yang memang tidak ingin menyembuhkan lukanya sungguh-sungguh. Jadi ketika kamu hanya memanfaatkan orang baru untuk melupakan orang lama, ...

Kenapa Rasanya Seperti Diburu-buru Untuk Menikah?

Aku memikirkan beberapa jawaban dari apa yang kurasakan terhadap pertanyaan di judul post ini. 1. Standar sosial Ada satu standar sosial yang diberlakukan terutama terhadap perempuan, yakni menikah semuda mungkin sebelum usia 30 tahun. Standar sosial ini biasa ditemui saat perkumpulan keluarga, perkumpulan dengan orang tua di masyarakat (misal rapat RT atau pengajian di masjid), dan pertemuan dengan teman yang mengamini standar sosial ini adalah standar yang wajib dipenuhi semua orang. Standar sosial ini juga yang membuat kita dibandingkan dengan sepupu, tetangga, anaknya teman orang tua kita, anaknya teman pengajian orang tua kita, atau sesederhana orang lewat di timeline media sosial orang tua kita. Prinsipnya adalah "jika anak orang lain bisa, kenapa anakku tidak?". 2. Algoritma Media Sosial Algoritma sialan ini membuat isi dunia seolah-olah berhenti di satu tema saja. Jika aku terus mencari keyword atau melihat satu konten dengan tema tertentu, maka yang muncul adalah kon...

22 Tahun dan Hal-hal (Material) yang Hilang

Gambar
Beberapa waktu belakangan ini saya sering depresi ketika memikirkan uang . Saya habis kehilangan uang dengan nominal hasil menguras keringat saya selama ini. Saya butuh membeli beberapa barang, salah satunya sepatu. Saya tidak bisa membeli sepatu tersebut. Saya juga harus membayar hutang kepada beberapa orang dan harus menundanya. Saya juga menunda pembayaran iuran di beberapa tempat dan tidak membalas sms beberapa orang karena tidak sanggup beli pulsa pada saat itu juga.