Membicarakan Keburukan Boyband Milik Indonesia
Setelah orang barat sukses dengan boyband Westlife dan Backstreetboys-nya, Korea dengan Super Junior, SHINee dan seabrek boyband lainnya, Jepang dengan Hi! Say! Jump!-nya, rupanya Indonesia tidak mau ketinggalan. SM*SH dengan lagu I Heart You mampu menggebrak dunia musik Tanah Air dan menggebrak hatiku juga ehehe. Berkat budaya latah Indonesia, SM*SH pun semakin tenar. Selain konser, mereka juga membintangi iklan dan sinetron mini seri. Para personilnya pun tak lepas dari sorotan kamera acara gosip.
Akan tetapi, tampaknya sebagian dari penikmat musik Indonesia belum bisa menerima kehadiran SM*SH –berikut boyband-boyband lain yang bermunculan setelahnya –seperti penolakan mereka terhadap boyband Korea yang menyebabkan remaja wanita di Indonesia tergila-gila. Jadi, selain mendapatkan banyak fans, SM*SH juga mendapatkan banyak antifans.
Antifans ini terdiri dari penggila boyband Korea yang merasa jijik dengan kehadiran boyband lokal karena mendewakan boyband Korea yang mereka idolakan. Kemudian para lelaki yang menganggap bahwa profesi sebagai boyband adalah profesi banci, homo dan gak jantan karena kerjaannya nyanyi dan ngedance. Sisanya adalah mereka yang termakan profokasi dari dua golongan di atas alias ikut-ikutan benci sama boyband lokal biar dianggap gaul #eh
Tindakan radikal para antifans pun dapat dibuktikan melalui salah satu fanspage boyband lokal, yakni SM*SH –dimana banyak cemoohan, makian, hinaan, celaan, umpatan yang tidak senonoh terpampang gamblang di sana. Selebihnya para antifans mencari dan merekrut orang sebanyak-banyaknya untuk diajak membenci boyband lokal berjama’ah.
Menurut hematku, jadi antifans sih sah-sah aja, selama:
1. Tidak memperolok si artis tanpa alasan yang logis.
Mengatai bahwa para anggota boyband adalah banci dan homo karena penampilan mereka yang metroseksual, nyanyi dan ngedance adalah tindakan irrasional. Sebab sampai sekarang belum ada bukti autentik tentang kebenaran kabar tidak sedap itu. Mereka hanya mencoba mengais rejeki yang halal melalui bakat mereka, yakni menyanyi dan ngedance.
2.Tidak memperolok si artis dengan kata-kata yang tidak senonoh.
Mengatai si artis banci dan homo lebih senonoh daripada mengatai mereka dengan alat kelamin laki-laki dan kata-kata tidak beradab lainnya. Meski keduanya sama-sama tindakan yang tidak berguna. Di Korea sana, meski antifans juga memperolok artis yang tidak mereka sukai, tapi mereka melakukannya secara tersembunyi. Karena mereka sadar bahwa tindakan mereka dilihat oleh negara lain. Nah, gimana dengan Indonesia? Apa pandangan negara lain melihat aksi antifans boyband lokal yang memperolok produk Indonesia dengan kata-kata tidak sopan?
Hikmah yang bisa kita ambil dari fenomena maraknya boyband lokal ini adalah:
1. Jika memang tidak suka, maka tidak perlu memperoloknya secara berlebihan.
Cukup dengan tidak mendengarkan lagu-lagu mereka atau segala berita tentang mereka. Karena semakin banyak anda memperolok, semakin banyak dosa anda hehe. Atau seperti cara antifans Korea yang langsung mengancam si artis sehingga si artis memutuskan segera mengakhiri hidupnya hehehe
2. Jika meMang tidak suka, maka tidak perlu merekrut orang lain untuk turut membenci mereka. Ini bukan MLM kawan! Ini soal selera!
3. Kenyataannya, banyak penyanyi lokal yang terilhami membuat lagu parodi dari lagu SM*SH sehingga nama mereka pun turut melambung.
"Cintailah produk Indonesia, karena jika bukan kita
yang mencintai mereka sebagai bangsa Indonesia yang budiman, maka siapa lagi?"
yang mencintai mereka sebagai bangsa Indonesia yang budiman, maka siapa lagi?"
yah memang segala sesuatu yang berlebihan itu kurang baik :)
BalasHapushmm... kalau saya sih blm pernah membenci band/penyanyi manapun...
BalasHapussoalnya, saya tak menilai orangnya, saya menilai lagunya... :g:
yah mw gimana lagi?kebanyakan orang negeri ini emang begitu,,cuman bisa ngejek n ngolok2!tapi tetep semangat selalu dukung musik tanah air
BalasHapusSebenci bencinya saya ama SM*SH, tapi tetep ngcung jempol deh buat mereka. :e:
BalasHapuskita harusnya dukung terus anak bangsa yg berkarya....
BalasHapussalam persahabatan selalu dr MENONE
kalau aku sih mang udah gak suka boyband :D tapi gak sampe jijik koq
BalasHapusjujur aja dulu jaman masih ABG aku penggila boyband cm skrg udah bukan masanya aja buatku hehe
bener mbak, harusnya masyarakat Indonesia itu beratitud, dan kita harus tunjukin bahwa masyarakat Indonesia itu lembut tutur katanya bukannya malah ngebuat forum yang isinya cemoohan2 yang mencerminkan masyarakat Indonesia itu masyarakat yang menjunjung tinggi SARA. Bener bukan?
BalasHapusaku lebih suka smosh. hihihihihi lucu sih. :)
BalasHapusSalut buat smash yang masih berdiri tapi mungkin masih harus ekstra kreatif karena konsepnya bener-bener ngikutin salah satu boyband dari korea yang akhirnya memicu adanya antifans tersebut.
BalasHapusDan kadang yang dilakukan ama si antifans rada keterlaluan, jadi aku harap tetep bisa menghargai karya orang lain walaupun kita enggak suka.
Mari kita menjadi orang yang bermartabat, ramah dan sopan seperti yang dikenal orang luar negeri terhadap kita bangsa indonesia
haha,, Qori is back..
BalasHapussaya jujur tidak suka sama smesh, saya suka motor vario saja.. ;p
masalah selera, saya gak minat sama skumpulan pria dansa dansi yang pasti tiap bulan kesalon buat treatment.
boyband sekarang = autotune! *search digoogle apa itu autotune.
yang jelas, saya malas mendengarkan musik Indonesia. Sama dan latah.
Ngomoming nyela karya orang, mohon kritikannya ya, saya juga belajar bikin musik digital nih.
mampir dan dengarkan ya..
http://soundcloud.com/qorianisme
oh, sekali lagi.. saya tidak suka smash, hahha..
jujur saja.. sepertinya saya termasuk kalangan yg dimaksud pada tulisan ini :( abis mau gmn lagi ya :(
BalasHapus@tiara : betul. sederhana adalah cukup :D
BalasHapus@hera : pendengar yg cerdas! :D
@arev : setuju! ayo dukung musik indonesia agar bisa lebih maju! ;d
@om bukan tukang colong : siiiippppp!!! jempol juga buat om :D
Siapun boybandnya it's oklah.
BalasHapusyah memang segala sesuatu yang berlebihan itu kurang baik
BalasHapus