Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

Pencerahan Bermedia Sosial: Literasi Media di Internet

Gambar
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته gambar dari FancyQuote Tulisan ini tidak berawal dari mana pun kecuali dari penyesalan diri saya sendiri atas proses bermedia sosial dan penggunaan internet yang tidak sesuai dengan kaidah kepatutan dan kebenaran. Proses tersebut terjadi pada fase awal saya kenal internet yakni melalui SMS, Friendster dan MIRC saat SMP, diikuti dengan MXIT, facebook, blogger, dan BBM saat SMA, dan fase twitter, WhatsApp, Line dan instagram saat kuliah. Sebagai generasi yang akrab dengan internet, saya merasa senang sekaligus gelagapan dengan hilangnya batasan ruang di dunia maya. Pada proses tersebut saya kemudian memanfaatkan media sosial sesuka saya, tanpa mempertimbangkan orang lain.

Menanam adalah Melawan: Surat untuk Y di B

Gambar
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته gambar dari google Ada banyak hal yang semula tidak aku ketahui, lalu di waktu ke depan aku mengetahuinya. Ternyata pengetahuan itu mengerikan. Ia memberikan kita akses tidak terbatas kepada kebenaran dan kebohongan, atau ruang abu-abu di antaranya. Maka memang sepantasnya perempuan diputuskan aksesnya terhadap pengetahuan yang biasa kita raih melalui pendidikan, sebab pengetahuan mampu menjadikan kita tuan terhadap keinginan-keinginan dari diri kita. Padahal itu yang ditakuti oleh kultur patriarki, kapitalisme dan feodalisme: perempuan berdaya dengan kakinya sendiri.