Cerita tentang SMANSACUP dan X12
Assalamu’alaikum !
Sebelumnya gue ingin berterima kasih kepada sekolahan gue yang udah sukses ngebikin gue mau gantung diri di pohon cabe. Buju buset dah, di bulan februari yang seharusnya indah ini berubah jadi maut bagi gue karena menumpuknya tugas kelompok yang naujubillah banyaknya. Belom lagi sejuta ulangan yang berceceran dimana-mana (lebay). Well, alhamdulillah akhirnya gue bisa kembali narsis di blog lagi. Wahahahahaaa~ (norak)
Begini, baru-baru ini selagi padatnya tugas di sekolah gue yang ajaib, makin ditambah padat lagi dengan adanya pertandingan sepak bola tereksotis se-SMA N 1 Surakarta. Apakah itu? Tada….
SMANSACUP
Liga sepak bola yang paling spektakuler dan bahkan mengalahkan famousnya Worldcup atau apa pun itu. Dimulai pada bulan Januari akhir. Pesertanya seluruh siswa SHS 1 mulai dari kelas X sampai kelas XI (kelas XII gak ikut karena lagi mabok soal tes UM UGM dsb). Dimana adanya suatu acara yang besar, pastilah membutuhkan dana yang besar pula. Sayangnya, event beken ini gak dapat sumbangan dana APBN dari Dikpora (ya iyalah!), jadi lelaki kami harus mati-matian nabung buat patungan untuk membayar biaya pendaftaran. Masalah dana gak berhenti sampai di situ. Yang namanya tanding sepak bola pasti harus menggunakan kaos kan? (ntar kalau gak pake, SMANSACUP jadi ajang sepak bola termesum yang pernah ada di dunia). Nah, lelaki kami menumpahkan maklumat untuk membuat desain kaos sepak bola kepada para wanita. Tadaaa… ancur banget jadinya. At last, logo didesain Triana dan kaos didesain Daniel. Lalu mereka kembali sibuk nabung buat bayar sablonan kaos.
Susunan pertandingan di babak penyisihan ini gak ngenakin banget! Kelas gue satu grup sama monster pelahap bola macam kelas IA 3. Kalau yang lain sih biasa aja, kayak X 11, SBI B, dan IA 6. Beginilah review pertandingan kelas kami :
- Pertandingan pertama
- Hari : Rabu
- Tanggal : Lupa..
- Lawan : IA 6
- Lokasi : Lapangan Banaran
- Skor : 4-0
- Pemenang : IA 6
Well, oke tadi gue bilang IA 6 biasa aja. Tapi emang kenyataannya iya kok! Yang ngebuat kami kebobolan sebanyak 4 gol itu karena faktor cuaca. Waktu itu hujannya deras banget. Mana waktu pertandingan perdana kami yang cewek pada nggak nonton. Makanya lelaki kami mainnya pada letoy (hehe). Lagipula , saat itu Tito, kipper terkeren sebumi milik kelas kami, gak kami keluarin dari kandangnya (ehm), sehingga kami kebobolan sebanyak itu!
“Maaf Abe, bukan maksudku meremehkan kemampuanmu menjaga gawang kita. Kamu jugak keren kok! Buktinya, kita gak kebobolan 30-0.”
Lanjut ke pertandingan selanjutnyaaa !!
- Pertandingan kedua
- Hari : Senin
- Tanggal : kagak inget
- Lawan : X 11
- Lokasi : Lapangan Jaten
- Skor : 6-2
- Pemenang : X 12
Cihuuuuyyyy!! Akhirnya! Bisa membalas kekalahan!!! Tuh kan tuh kan, gue bilang jugak apa! Lelaki kami itu hebat!
Tapi, betapa tragisnya perjalanan kami, para wanita, ketika menuju ke lapangan Jaten. Mulai dari dicekokin omelan nyokap-bokap gara-gara pergi ke luar kota (Jaten itu jauuuuuhhh banget dari Solo! –namanya jugak luar kota –geez), nyasar sejauh 10 kilo (awas aja buat mbak-mbak-sialan yang udah ngebikin kami nyasar! Dipikir bensin murah apa??!), sampai telat datang ke pertandingan. GOOOOOOOLLLL……!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Langsung 2-0 untuk babak pertama. Dan di babak kedua, gue masih dengan seksinya goyang-goyang gak mutu buat ngedukung mereka. Alhamdulillah kami menang 6-2. Belum selesai sampai di situ, lelaki kami dengan penuh harap meminta kami untuk ikut bersama mereka transit ke rumah Uzan karena gak tega ngebiarin kami terlantar di Jaten setelah nyasar sejauh 10 kilo.
Di rumah Uzan….
Kami dibuat tercengang dengan betapa kerennya rumah dia. Dimana-mana ada ikan juga fotonya Bapaknya Uzan –di poster kampanye Bapaknya Uzan (hehe) –yang lagi nyalonin diri jadi DPRD kota Jaten. Di sana kami sholat berjama’ah, nungguin lelaki kami mandi, ketawa bareng, dan makan bareng (mie ayam Jaten elit cuy!). Ibunya Uzan yang cantik dan baik hati (penjilat banget dah gue) merelakan rumahnya untuk kami hancurkan. Terima kasih tante! Dan kami pun pulang…..
Di pertandingan selanjutnya….
- Pertandingan ketiga
- Hari : Jum’at
- Tanggal : 13 Februari 2009
- Lawan : IA 3
- Lokasi : Lapangan Banaran
- Skor : 1-0
- Pemenang : IA 3
Wuiiiihhhh, ini bener-bener pertandingan terkeren abad 21! Sebelumnya thanks to : PASKI SMANSA yang udah bersedia ngerelain Tito buat kami. Tito yang udah bersedia menjadi kipper terbaik kami. Lelaki kami yang udah berjuang dengan seluruh jiwa dan raga mempertaruhkan nama kelas kita. Supporter IA 3 yang gak jadi ngebunuh gue. IA 3 yang udah bermain maksimal sekaligus curang terhadap kami. Para wanita yang udah sepenuh hati ngedukung lelaki kita (kita harus tegar! Hiks). Dan terakhir buat wasit pertandingan kala itu : makasih banget udah berlaku gak adil! (wasit apaan tuh!??)
Bermula dengan gue dan Endang –sohib gue, yang nyasar waktu mau ke Banaran (padahal rumah sodara gue ada yang di situ –geez). Lanjut, kami datang di waktu yang sangat tepat, yakni saat pertandingan baru aja dimulai. Gue ngakak waktu tau seragam sepak bola kelas IA 3 warnanya mirip dengan bendera simaphore yang dipegang hakim garis (haha, norak bener!). Seperti biasa gue dan para wanita yang lain dengan semangat 2009, ngedukung para lelaki. Di awal pertandingan sih mood kami masih baik, ehh, begitu udah hampir separo pertandingan babak pertama, mood kami hancur. Gimana enggak? Bolak-balik IA 3 pake jebakan off side buat ngulur waktu. Sialnya, IA 3 bener-bener ngeremehin lelaki kami! Mereka Cuma main separo lapangan –lapangan wilayah kelas gue –dan kipper mereka malah mainan kartu remi bukannya ngejaga gawang (WTF!). Giliran lelaki kami masuk ke wilayah mereka, satu striker dikeroyok 5 orang pemain dari kelas mereka! Gila, parah bener. Defender kami sendiri mati-matian ngelindungin daerah pinalti dari serangan lawan. Mereka kerja keras supaya gak kebobolan dan frekuensi kipper nangkap bola berkurang. Trus, kelicikan mereka gak berhenti dari sekedar jebakan off side, tendangan sudut, hand ball dan tarik-tarikan kaos. Tapi jugak monopoli kartu kuning! Rese banget! Mentang-mentang wasitnya dari kelas mereka sendiri (huh). Uzan yang gak ngapa-ngapain dikenain kartu kuning. Ghupta yang gak ngapa-ngapain, IA 3 dapat pinalti kick dan berkat keampuhan Tito sebagai kipper (juga doa kami para wanita), NGGAK GOL saudara-saudara! Alhamdulillah, dan supporter IA 3 pun lemas. Ngerinya, mereka nyerang ke kandang kami udah kayak orang yang lagi ngantri dapat BLT, berbondong-bondong gak karuan. Binal banget!
Sementara itu, kami, para wanita perang mulut dengan supporter IA 3.
Ipah : “AYO SEMANGAT!!!” *volume suara : SOLD OUT*
15 menit kemudian…
Ipah : “AYO JANGAN KALAH! KALIAN PASTI BISA!” *volume suara : SOLD OUT tetep*
45 menit kemudian….
Ipah : “MAJU MAJU MAJU MAJU!! SEMANGAT CAHH!!” *volume suara : SOLD OUT………..*
15 menit kemudian…
Ipah : “AYO JANGAN KALAH! KALIAN PASTI BISA!” *volume suara : SOLD OUT tetep*
45 menit kemudian….
Ipah : “MAJU MAJU MAJU MAJU!! SEMANGAT CAHH!!” *volume suara : SOLD OUT………..*
Istirahat….
Pertandingan babak kedua~
Ipah : “AYO SEMANGAT!”
Ipah : “UZAN I LOVE YOU!”
Ipah : “TITO AKU CINTA KAMU!”
Ipah : “AYO PON, JAGA! JAGA!”
Ipah : “JOKO, AYO MAJUUUUU…”
Ipah : “YOSI, AHHH, LELET KAMU!”
Ipah : “AYO CAH! IA 3 TAROH DI ATAS AJA!”
Ipah : “JANGAN MAU KALAH!!!”
Ipah : “AYO CAH! INGET! BU SET ADA DI RUMAH!!”
Ipah : “CAH, MATAHARI DISKON 50% ALL ITEM!”
Gubrak! Para supporter IA 3 pun gemas dengan tingkah gue yang makin lama makin gak mutu. Belum lagi terkadang gue neriakin hal yang sadis banget buat IA 3. Sampai mereka ngetawain gue, dan sempet-sempetnya ngata-ngatain gue dengan kata-kata kotor (cuih, tu mulut kagak pernah dicuci sih!).
Supporter IA 3 : “Eh, dek, kamu habis nelen speaker ya?? Gila aja, dari tadi ngoceeeeehh mulu! Nggak berhenti-henti pula!”
Ipah : “Yeee, sirik amat lu mas??! Suka-suka gue dong! Mulut juga mulut gue!”
Supporter IA 3 : “Alah, ntu cewek habis makan makanan burung perkutut tuhh! Wahahahahaaa~”
Ipah : “Bodo amat ye! Yang penting gue nggak makan rokok macam kalian mas!
”
Supporter IA 3 : siiiiiiing…. *diam tak berkutik* (soalnya mas-masnya pada ngerokok)
Mbak Silpa : “Eh, dek, kalau ngedukung mbok ya biasa aja! Nggak usah lebay!”
Ipah : “Heeeem… iya mbak!” (dalam hati, gue misuh-misuh ngeliat betapa soknya tuh cewek)
Ipah : “WOI CAH! AYO SEMANGAT! GAK USAH LEBAY!”
Alhasil gue malah teriak begitu saking sebelnya sama kakak kelas sialan yang namanya Silpa itu. Para wanita ngakak ngedenger gue teriak kayak gitu. Mbak Silpa sendiri mlototin gue sambil misuh-misuh. Tapi tiba-tiba….
Supporter IA 3 bersorak kegirangan setelah berhasil nembus gawang kelas gue. Astaghfirullah hal’adzim….. gue dan para wanita langsung hopeless, tapi tetep teriak-teriak sampai besoknya suara gue habis. Hingga pertandingan berakhir sangaaaaaaaat lama berkat IA 3, kami berhasil mempertahankan skor 1-0. yeah, setidaknya kami tidak dipermalukan begitu saja. Dan betul tebakan kami bahwa para supporter wanita IA 3 gak tau kalau lelaki mereka bermain kotor. Bahkan IA 3 mengakui bahwa Tito itu keren, dan permainan lelaki kami excellent. Kami pulang dengan kekalahan namun tetap dengan kebanggaan….
Ipah : “Yeee, sirik amat lu mas??! Suka-suka gue dong! Mulut juga mulut gue!”
Supporter IA 3 : “Alah, ntu cewek habis makan makanan burung perkutut tuhh! Wahahahahaaa~”
Ipah : “Bodo amat ye! Yang penting gue nggak makan rokok macam kalian mas!
Supporter IA 3 : siiiiiiing…. *diam tak berkutik* (soalnya mas-masnya pada ngerokok)
Mbak Silpa : “Eh, dek, kalau ngedukung mbok ya biasa aja! Nggak usah lebay!”
Ipah : “Heeeem… iya mbak!” (dalam hati, gue misuh-misuh ngeliat betapa soknya tuh cewek)
Ipah : “WOI CAH! AYO SEMANGAT! GAK USAH LEBAY!”
Alhasil gue malah teriak begitu saking sebelnya sama kakak kelas sialan yang namanya Silpa itu. Para wanita ngakak ngedenger gue teriak kayak gitu. Mbak Silpa sendiri mlototin gue sambil misuh-misuh. Tapi tiba-tiba….
GOOOOLLL….!!!!
Supporter IA 3 bersorak kegirangan setelah berhasil nembus gawang kelas gue. Astaghfirullah hal’adzim….. gue dan para wanita langsung hopeless, tapi tetep teriak-teriak sampai besoknya suara gue habis. Hingga pertandingan berakhir sangaaaaaaaat lama berkat IA 3, kami berhasil mempertahankan skor 1-0. yeah, setidaknya kami tidak dipermalukan begitu saja. Dan betul tebakan kami bahwa para supporter wanita IA 3 gak tau kalau lelaki mereka bermain kotor. Bahkan IA 3 mengakui bahwa Tito itu keren, dan permainan lelaki kami excellent. Kami pulang dengan kekalahan namun tetap dengan kebanggaan….

*fahri dan wajah kekalahan...*
Di pertandingan yang terakhir....
- Pertandingan keempat
- Hari : Rabu
- Tanggal : gak tau
- Lawan : SBI B
- Lokasi : Lapangan Tohudan
- Skor : 20-0
- Pemenang : X 12
Ehm! Berhubung saat pertandingan ini berlangsung gue gak datang dikarenakan ada masalah, jadi gue gak bisa cerita banyak. Yang jelas saat itu cita-cita untuk memasukkan lebih dari 10 gol tercapai. Kipper kami (bukan Tito) malah mainan kelereng, sedangkan kipper SBI B frustasi. Setelah pertandingan usai, lelaki kami transit ke rumah Rifka berserta para wanita (tanpa gue tentunya –huhuu). Banyak banget foto yang diambil dan lucu-lucu posenya (haiyah, waktu gue ada malah gak pernah foto-foto
). Sedih juga gak ada yang nyariin suara seksi gue karena gak datang buat ikut ngedukung (pede banget! Siapa gue dicariin? Hihi).
Sekiranya cukup sekian cerita mendebarkan dari gue. Sebab kami gak lolos ke babak perdelapan final, cerita tentang SMANSACUPnya berakhir sampai di sini. Byeee…!!! 
NB : buat yang hobi main sepak bola, pindah aja ke sekolahan gue! Hahahaa.
Wassalamu’alaikum !
gile, ternyata ente hiperaktif sekali...
BalasHapuskebetulan lagi butuh orang yang hiperaktif nih... mau gak basmi kecoa" di rumah gw?? banyak nih...
butuh semprotan yang mantaf dari orang yang hiperaktif... thanks...
gaji? seikhlas-nya... (seikhlas gw maksudnya)
Wah, bagus banget bu ! Yang jelas kreatif n lucu. Untung banget baca posting ini waktu suntuk (gara-gara gak ada comment).
BalasHapusSelamat buat menang 20-0. Maksudku, kenapa gak 60-0 aja ?
Cba klas km tuw ambil pmain asing dr Cimahi, bakalan mnang terus lho...hehe..
BalasHapusWeiii......laporan pandangan matanya (ki) manteb bener! Hardimen Kotto mah lewat dah.....kayaknya! Monggo.
BalasHapusngoahhh...
BalasHapusdi skula w juga ada liga bola kaya gitu, kelas gua ampe perdelapan pinal, kalah lawan guru !
komen blog cuy okeh
menang kalah soal biasa, yang penting dalam permainan sepak bola adalah adanya GOL, tanpa itu penonton kecewa, ujung2nya minta uang tiket dibalikin, eh,..nontonnye pake tiket gak seh.???
BalasHapusDari celotehnya, tensi pertandingan lagi tinggi (mang mam sate kambing dulu sebelon maen?),
Panas boleh, tapi tetep piss...., hanya orang bego aja yang bikin rusuh...!!! Tapi kalo wasitnya curang ditonjok aja tuh...lho?:)
Ahahha....
BalasHapusgeg ngomong IA-6 jelek...
menyalahkan cuaca berarti menyalahkan yang membuat hujan.
jangan nyalahin Allah...
pemainmu tuh kurang sabar lawan kelasku...
hehehehe
wah, gila bola juga nih. ga nyangka gw.
BalasHapusbtw, lo 'maskulin' banget sih. ato jangan-jangan dulunya emang cowok?
@ dias hensem : haha . apa hubungannya orang hiper sama pembasmi kecoa ??
BalasHapus@ Indra : haha . gatau tuh ! anak laki-laki kasian sm SBI B ! hahaha .
waduhh . makasi lho !
@ kang friezan : ahahahaa . sygnya kami ga msup ke perlapan final !
@ baher : gimana kalau kelas lo tanding sama kelas gw ?
BalasHapus@ ijo : hahaha . betull ! pukulin aja wasitnyaa !
@ wawan : hehe . kalau gak ada fotonya ntar ga seruu .
@ mas afif : woola . ra nggawa2 Allah len . asemp i ! ga menyalahkan ! toh kenyataan tuh ! wehehehee .
@ ragil : hahahaa . kalau gw mah gila beneran ! hah ? maskulin apanya ???