Menjadi Minoritas di Tengah Mayoritas: #DemiRembang
Sebenarnya ibu-ibu di Rembang sana yang menjadi minoritas,
sebab hanya mereka dan segelintir orang yang menyerukan hak-hak mereka atas
tanah yang dirampas. Mereka melawan kegilaan yang sekarang menjadi kewajaran,
modal. Ibu-ibu ini melawan rasaksa. Tapi bukankah perempuan memang selalu
terlalu heroic? Tak gentar melawan kepedihan dan ketakutan?
Saya bukan siapa-siapa dan tidak bisa berbuat apa-apa untuk
kasus Rembang. Buat yang belum tahu, itu lho kasus pembangunan pabrik semen
massal yang selain akan merusak alam besar-besaran juga merusak masa depan para
petani Rembang. Kasus serupa di Kendeng. Sebelumnya di Pati. Mereka hanya ingin
mempertahankan hak atas tanah. Tanah sebenar-benar tumpah darah. Tapi apalah
daya Ibu Pertiwi di tangan penguasa tanpa nurani?
Maka saya merasa malu. Saya minoritas di tengah orang-orang
yang berani berjuang. Berjuang untuk masa depan yang sudah dihadang kepentingan
segelintir orang yang selalu berdalih, “ini untuk kebaikan bersama”. Apalah
daya negara dunia ketiga? Sementara ibu-ibu di Rembang berjuang, saya
tidur-tiduran saja. Mereka kehilangan tanah dan masa depan (meski masa depan
petani di Indonesia sejak dulu hingga kini jauh dari kata sejahtera), sedangkan
saya tidak kehilangan apa-apa. BBM naik. TDL naik. Tapi tidak ada penganggaran
kebijakan alih subsidi secara kongkrit untuk petani. Sedangkan saya masih tidak
kehilangan apa-apa.
Akhirnya saya menuliskan postingan ini sebagai minoritas di
tengah gegap gempita bumi Indonesia, bahwa saya menentang pembangunan pabrik
semen di Rembang, Kendeng atau dimanapun di Indonesia dengan pertimbangan
mudharatnya. Film Marah di Bumi Lambu (produksi Forum Lenteng dan KomnasHAM) kemudian
menjadi memoar bahwa harapan bisa menjadi kenyataan. Perlawanan bukan soal
kemenangan. Kesadaran bukan sekedar dari hidayah Tuhan.
Silahkan follow atau kepo @omahekendeng, @northKendeng atau @JmppkRembang di twitter.
Tandatangani petisinya di http://t.co/S52aldAfIi dengan tagar #DemiRembang
صَلَّى اللّهُ عَلَى مُحَمَّد - صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّم
terima kasih untuk informasinya. mungkin lain kali akan saya coba :)
BalasHapus