Wajar Lelah Dalam Proses Mendapatkan Pasangan Yang Baik Untuk Dirimu

"Capek harus kenalan lagi dari awal setiap ketemu orang baru."
"Bisa nggak sih lewatin fase kenalan, langsung ke menikah? Capek kenalan lagi."


Barangkali kalimat di atas udah ribuan kali diretweet di twitter dan selalu seliweran di timeline saya. Tidak hanya itu, sebagai tarot reader yang mendengarkan keluh kesah klien perihal hubungan asmara mereka, mereka kerap mengeluhkan hal yang sama yakni lelah jika harus kenalan lagi.

Sebagai orang yang sudah entah berapa kali kenalan dari awal dengan laki-laki baru baik melalui dating apps, media sosial, maupun dikenalkan oleh teman, dan hingga saat ini belum ada yang berhasil menjadi pasangan saya, saya memahami kelelahan dalam mengenal orang baru untuk dijadikan pasangan hidup.

Namun, menurut saya, kelelahan ini bukan menjadi alasan pembenar untuk berhenti mencari calon pasangan hidup yang baik lalu memilih untuk balikan dengan mantan yang abusive atau tidak mencintai kita. Kelelahan ini bukan jadi pembenar untuk tidak mau menyembuhkan luka dari rasa sakit akibat usainya hubungan asmara dengan orang lama.

Sebab bisa jadi kelelahan mengenal orang baru adalah tanda waktunya kamu fokus untuk menyembuhkan luka patah hati, bukan waktunya mengenal orang baru. Akan sia-sia juga jika total menutup hati tanpa menyembuhkan luka atau berusaha menutupi luka dengan terburu-buru berpasangan dengan orang baru tanpa menyembuhkan lukanya terlebih dahulu.

Tidak bisa juga diam saja tidak melakukan apapun, tidak mencari orang baru dan tidak menyembuhkan luka namun berharap tiba-tiba Tuhan mengirimkan laki-laki atau perempuan yang sesuai kriteria kita sebagai pasangan kita. Jika bisa begitu, saya juga mau dong hahahahaha.

"Siapa yang mencari akan menemukan."
Saya percaya dengan pepatah tersebut. Orang-orang yang kalian irikan karena bisa posting from this to this (dari kenalan di medsos lalu menikah) di medsos atau kalian irikan karena pernikahannya yang satset adalah orang-orang yang terus berusaha kenalan dengan orang baru.

Maka, saya pun menghabiskan banyak waktu untuk kenalan dengan banyak laki-laki baru dengan cara apapun, karena saya percaya jika saya mencari maka akan menemukan. Sayangnya, tidak ada yang tahu kapan akhirnya akan menemukan. Serta bukan berarti yang kutemukan saat itu akan bisa menjadi pasangan hidup selamanya, karena bisa jadi hanya pelajaran hidup.

Kelelahan saya alami bukan dalam proses mencarinya atau kenalannya. Kelelahan saya alami saat saya ditolak oleh laki-laki, saat saya ditipu oleh laki-laki, saat saya membandingkan nasib asmara saya dengan nasib asmara orang lain, saat saya melihat di medsos para laki-laki yang mengolok-olok perempuan yang memiliki standar bare minimum terhadap pasangannya dan saat trauma masa lalu dari hubungan asmara yang dulu muncul lagi ke permukaan ketika mendapatkan perlakuan buruk dari laki-laki.

Jadi, saya memahami kelelahan kalian. Namun coba dicek lagi, sebetulnya kalian lelah kenapa? Sebab bukan salah orang baru jika proses kenalan kalian terhenti begitu saja. Namanya jodoh tidak bisa dipaksakan. Dan jika lelah, beristirahatlah bukan menutup hati lalu menyalahkan diri atau Tuhan saat kesepian, kecuali jika kalian memang ingin hidup selibat.

Serta sadarilah bahwa wajar sangat kesulitan mendapatkan pasangan yang baik untuk kita, karena orang seperti itu tidak pasaran. Wajar juga ketika proses kenalan berujung bubar karena ketidakcocokan, toh kita tidak bisa kan hidup selamanya dengan orang yang tidak cocok dengan diri kita?

Maka, selamat beristirahat, menyembuhkan luka, dan refleksi diri untuk menjadikan diri lebih baik lagi. Jika memang sudah saatnya bertemu dengan pasangan hidupmu, maka saat itu semua lelahmu akan terbayar dengan tuntas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sambalnya Satu Bu, Sambal Tomat Ya!

Uang Kembalian dan Siapa yang Lebih Ramah

Cinta Habis Di Orang Lama Itu Hanya Berlaku Bagi Yang Gak Mau Menyembuhkan Luka Patah Hatinya