Jatuh Cinta Saat Kepala Tiga dan Setelah Alami Banyak Trauma itu Rasanya Aneh

"Ada apa?"


Ceritanya aku itu tiba-tiba naksir sama seorang laki-laki belum lama ini. Naksir yang tidak direncanakan karena kenal dia pun tiba-tiba. Aku merasa aneh ketika mendapati diriku masih bisa tertarik pada seorang laki-laki sampai sebersemu itu kalau jumpa dia. Naksir yang mleyot gitu meskipun orangnya cuma napas di depanku padahal dia juga gak sadar aku di situ. Naksir yang naksir, bukan tertarik karena sange atau kesepian.


"Ah masa?"


Tenang, bukan cuma kamu yang heran aku bisa naksir laki-laki. Sesungguhnya aku juga heran pada fenomena yang kualami sejak kenal dia!!!


"Kok bisa heran?"


Di usia 30++ yang isi kepalanya adalah 'kerja apa lagi ya buat bayar hutang', punya riwayat trauma berlapis terhadap laki-laki, sudah bertahun-tahun single, sudah bisa membedakan mana ketertarikan terhadap fisik karena kebutuhan biologis (baca: birahi) dengan ketertarikan murni, dan sudah memiliki standar relasi yang logis (meski kata orang standar tiktok)....


....jatuh cinta itu adalah hal yang kukira tidak akan pernah bisa kurasakan lagi. Apalagi jatuh cintanya sama laki-laki yang tipenya sebenarnya kuhindari.


"Lalu jadian?"


Tulisan ini cuma mau pamer aja aku ternyata masih bisa jatuh cinta, bukan mau pamer perasaanku berakhir berbalas atau enggak. Di usia 30++ ini aku sudah paham dan ikhlas menerima bahwa jatuh cinta tidak equal dengan end up jadian. Selain itu juga menerima bahwa pernikahan harus dimulai dengan logika, bukan dengan perasaan berbunga, imajinasi dan nafsu birahi yang tidak tertahankan.


"Yah... Gak seru dong?"


Justru aku jadi belajar bahwa it's okay banget lho hubungan ini cuma sampai aku jatuh cinta sebelah tangan aja. Sebab yang penting aku jadi tahu bahwa aku masih bisa mesam-mesem kalau jumpa seseorang dan di depannya aku menunjukkan mesam-mesem itu tanpa malu. Iya, jatuh cinta yang gak jaim dan bisa tetap jadi diri sendiri.


Serta jatuh cinta yang tidak menuntut berbalas karena sudah siap menerima resiko bahwa aku tidak bisa mengontrol perasaan orang lain terhadapku.


---tulisan ini memoar perasaan mleyot saat itu, meskipun udah bubar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menemukan Tarot Reader Yang Cocok Buatmu Sama Seperti Menemukan Jodohmu

Bagaimana Rasanya Patah Hati? Sakit.

Ada Sesuatu yang Tertinggal dari Hubungan yang Gagal